SDM-Perpajakan

Resume I Perpajakan

Explanation about System Tax in Indonesia.

produk as

Sharia Insurance Product

Explanation about product of Sharia Insurance.

islamicbanking

Finnancial Planning

Keep your In Flow and Out Flow by Finanncial Planning.

20080618130733

LPZ (Zakat Management Institutions)

Find Out The Good Finanncial Institutions to invest ur money! .

Bussiness Comunications

Be good enterprenuer by Bussiness Comunications.

Wednesday, January 2, 2013

Mahasiswa dalam Tumbuh Kembang Asuransi Syariah



Disadari maupun tidak kini Asuransi Syariah bukan sesuatu yang asing di telinga masyarakat, Asuransi Syariah sebagai suatu sistem asuransi yang berdasarkan prinsip ekonomi Islam, Tabaru, Saling melindungi.
Dalam menganalisa tumbuh kembang Asuransi Syariah di tengah-tengah masyarakat seperti tingkat pertumbuhan perusahaan Asuransi Syariah yang ada saat ini, banyak digambarkan dalam persentase, sekarang coba lihatlah dari sudut yang dekat yaitu dari sisi mahasiswa. Mahasiswa bisa menjadi tolak ukur terhadap tumbuh kembang ekonomi suatu Negara, apalagi kini banyak mahasiswa yang lulus  dengan latar belakang pendidikan Ekonomi Syariah dan tentunya mengetahui keberadaan Asuransi Syariah meskipun terbatas. Dari sudut itulah dapat dimungkinkan lahirlah bibit baru dalam tumbuh kembang Asuransi Syariah dari berbagai aspek, baik ekonomi, Industri hingga pendidikan. 

Salah satu fokus perhatian Misalnya, ketika seorang mahasiswa jurusan Asuransi Syariah di sebuah Universitas ternama yang memiliki hobi menulis blog kemudian memasukan artikel tentang Underwriting dalam Asuransi Syariah di blognya, maka secara tidak langsung mahasiswa tersebut telah mensosialisasikan Asuransi Syariah kepada jutaan pengguna internet di seluruh dunia. Subhanallah, bukankah hal tersebut bisa dikatakan sebagai proses marketing terhadap Asuransi Syariah.


Belum lagi, 5 tahun terakhir, sudah berapa banyak mahasiswa yang lulus dengan latar belakang pendidikan Asuransi Syariah di berbagai perguruan tinggi ternama baik swasta maupun negeri yang ada di Indonesia, mungkin ratusan atau bahkan ribuan. Apakah yang akan terjadi pada mereka, tentulah bukan sesuatu hal yang buruk dan bukan merupakan sesuatu hal yang dapat ditertawakan. Mereka memiliki peluang yang besar dalam perkembangan karir, khususnya terhadap bidang yang telah mereka tekuni sebelumnya yaitu Asuransi Syariah. Bagaikan nasi yang baru diangkat, sehingga masih hangat dan nikmat untuk dirasakan, begitu pula yang terjadi pada mahasiswa lulusan Asuransi Syariah. banyak hal baru yang dapat menjadi tantangan sekaligus pekerjaan rumah untuk perkembangan Asuransi Syariah. Serta bisa disebut juga peluang, hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh para pakar Asuransi Syariah dalam sebuah wawancara di Universitas Islam Negeri di Jakarta: 

Student Center, UINJKT Online – Praktisi Ekonomi Syariah AM Hasan Ali MA mengatakan mahasiswa Jurusan Asuransi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Jakarta memiliki peluang besar dalam mengembangkan, terjun dan bergelut dalam perasuransian Syariah. Hal ini disampaikannya dalam seminar nasional bertajuk Prospek dan Pengembangan SDM Asuransi Syariah Pasca Krisis Ekonomi Global di Student Center, Rabu (15/4). “Yang terpenting, dalam mengembangkan Asuransi Syariah adalah moral yang berkualitas. Karena kalau hanya masalah ilmu dan skill itu mudah ditransfer, sedangkan masalah akhlak itu harus benar-benar dibina dan punya kesadaran tinggi dalam pengamalannya,” ujarnya melanjutkan.

Dari petikan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa dari sisi ini, mahasiswa lulusan Asuransi Syariah akan memiliki pengaruh yang luar biasa dalam tumbuh kembang Asuransi Syariah, apalagi jurusan-jurusan Asuransi Syariah telah cukup lama hadir sebelumnnya. Belum lagi jika di lihat dari banyaknya tokoh-tokoh dalam dunia Asuransi Syariah seperti Muhammad Syakir Sula, yang pada tahun 2009 dalam acaranya di sebuah stasiun televisi swasta besar telah membahas secara tuntas tentang Asuransi Syariah. Dengan acara tersebut cukup menarik minat masyarakat dan mengetahui bagaimana ‘baik-nya’ Asuransi Syariah.

Hal ini akan semakin didukung melalui kandungan nilai Islami yang bisa dikaitkan  dalam Manajemen Asuransi Syariah, Muhaimin Iqbal, 2005. Dimana peduli dan saling berbagi sangat perlu dalam kesuksesan setiap organisasi. Rasa peduli membawa kita pada tolong-menolong dan saling berbagi. Islam menggambarkan seseorang dengan perilaku demikian bagaikan kesatuan tubuh yang merasakan sakit setiap salah satu anggotanya menderita. Itulah yang disebut juga dengan Tabaru, dalam akad Asuransi Syariah.

Kekurangannya, di sisi lain SDM Asuransi Syariah yang berasal dari lulusan mahasiswa Asuransi Syariah di Indonesia yang telah kita sebutkan di atas, masih minim yang berani mengawali karir di Industri Asuransi Syariah, yang menurut banyak orang identik dengan Agen. Hal ini sedikit terbukti ketika penulis melakukan penelitian di salah satu Perusahaan Asuransi Syariah X yang memiliki 18 Cabang yang tersebar di wilayah Jabodetabek, dari 42 karyawan masih belum ada yang mahasiswa yang berasal dari Lulusan Asuransi Syariah. Tentunya hal ini menjadi tanggung jawab juga bagi Industri Asuransi Syariah dan Lembaga Pendidik. Solusinya bisa dengan melakukan kerja sama berupa program rekruitment terhadap lulusan Asuransi Syariah dan pelatihan serupa, karena banyak kelebihan Asuransi Syariah yang bisa menjadi daya tarik bagi Mahasiswa di mana diikuti sendiri dengan kebaikan yang ada dalam Asuransi Syariah dan Konsistensi dalam perkembangannya, yaitu akad tabaru dan Prinsip baik Asuransi Syariah diantaranya (M. Nur Rianto Al Arif, 2012): Insurable Interest yaitu Hak berdasarkan hukum untuk mempertanggungkan resiko yang berkaitan dengan keuangan, yang diakui sah secara hukum antara tertanggung dengan sesuatu yang dipertanggungkan. Kedua, Utmost Good Faith (Iktikad Baik), Ketiga, Indemity (Kompensasi), dan Contribution. Kelebihan lain yang perlu di tegaskan lagi adalah Pangsa Pasar Asuransi Syariah di Indonesia masih demikian besar, apalagi didukung oleh Masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim.

Asuransi Syariah tidak terlepas dari prinsip mendasar yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadist. Dalam Al Qur’an Surah Al Maidah Ayat 2 , Allah berfirman:
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. 

Agar tumbuh kembang Asuransi syariah bisa lebih baik dan memberikan proteksi yang membawa maslahah bagi kita semua di Indonesia khususnya dan di Dunia pada umummnya. Amin. Man Jadda Wajada


Penulis: Riris Agustya, Alumni Asuransi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pernah Menjadi Anggota Kajian Lisensi UIN Syarif Hidaytullah Jakarta dan Writer and Communication Relationship di salah satu AP Ekois dan WEb Design 2 Tangsel.