Disadari
maupun tidak kini Asuransi Syariah bukan sesuatu yang asing di telinga
masyarakat, Asuransi Syariah sebagai suatu sistem asuransi yang berdasarkan prinsip ekonomi Islam,
Tabaru, Saling melindungi.
Dalam menganalisa tumbuh kembang Asuransi Syariah
di tengah-tengah masyarakat seperti tingkat pertumbuhan perusahaan Asuransi Syariah yang ada saat ini, banyak digambarkan dalam persentase, sekarang coba
lihatlah dari sudut yang dekat yaitu dari sisi mahasiswa. Mahasiswa bisa
menjadi tolak ukur terhadap tumbuh kembang ekonomi suatu Negara, apalagi kini
banyak mahasiswa yang lulus dengan latar belakang pendidikan Ekonomi Syariah dan tentunya mengetahui keberadaan Asuransi Syariah meskipun terbatas. Dari
sudut itulah dapat dimungkinkan lahirlah bibit baru dalam tumbuh kembang
Asuransi Syariah dari berbagai aspek, baik ekonomi, Industri hingga pendidikan.
Salah satu fokus perhatian Misalnya, ketika
seorang mahasiswa jurusan Asuransi Syariah di sebuah Universitas ternama yang
memiliki hobi menulis blog kemudian memasukan artikel tentang Underwriting
dalam Asuransi Syariah di blognya, maka secara tidak langsung mahasiswa tersebut
telah mensosialisasikan Asuransi Syariah kepada jutaan pengguna internet di seluruh
dunia. Subhanallah,
bukankah hal tersebut bisa dikatakan sebagai proses marketing terhadap Asuransi Syariah.
Belum lagi,
5 tahun terakhir, sudah berapa banyak mahasiswa yang lulus dengan latar
belakang pendidikan Asuransi Syariah di berbagai perguruan tinggi ternama baik
swasta maupun negeri yang ada di Indonesia, mungkin ratusan atau bahkan ribuan.
Apakah yang akan terjadi pada mereka, tentulah bukan sesuatu hal yang buruk dan
bukan merupakan sesuatu hal yang dapat ditertawakan. Mereka memiliki peluang
yang besar dalam perkembangan karir, khususnya terhadap bidang yang telah mereka
tekuni sebelumnya yaitu Asuransi Syariah. Bagaikan nasi yang baru diangkat,
sehingga masih hangat dan nikmat untuk dirasakan, begitu pula yang terjadi pada
mahasiswa lulusan Asuransi Syariah. banyak hal baru yang dapat menjadi
tantangan sekaligus pekerjaan rumah untuk perkembangan Asuransi Syariah. Serta
bisa disebut juga peluang, hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh para
pakar Asuransi Syariah dalam sebuah wawancara di Universitas Islam Negeri di
Jakarta:
Student
Center, UINJKT Online – Praktisi Ekonomi Syariah AM Hasan Ali MA mengatakan
mahasiswa Jurusan Asuransi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Jakarta
memiliki peluang besar dalam mengembangkan, terjun dan bergelut dalam
perasuransian Syariah. Hal ini disampaikannya dalam seminar nasional bertajuk
Prospek dan Pengembangan SDM Asuransi Syariah Pasca Krisis Ekonomi Global di
Student Center, Rabu (15/4). “Yang terpenting, dalam mengembangkan Asuransi Syariah
adalah moral yang berkualitas. Karena kalau hanya masalah ilmu dan skill itu
mudah ditransfer, sedangkan masalah akhlak itu harus benar-benar dibina dan
punya kesadaran tinggi dalam pengamalannya,” ujarnya melanjutkan.
Dari petikan
wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa dari sisi ini, mahasiswa lulusan
Asuransi Syariah akan memiliki pengaruh yang luar biasa dalam tumbuh kembang
Asuransi Syariah, apalagi jurusan-jurusan Asuransi Syariah telah cukup lama
hadir sebelumnnya. Belum lagi jika di lihat dari banyaknya tokoh-tokoh dalam
dunia Asuransi Syariah seperti Muhammad Syakir Sula, yang pada tahun 2009 dalam
acaranya di sebuah stasiun televisi swasta besar telah membahas secara tuntas
tentang Asuransi Syariah. Dengan acara tersebut cukup menarik minat masyarakat
dan mengetahui bagaimana ‘baik-nya’ Asuransi Syariah.
Hal ini akan
semakin didukung melalui kandungan nilai Islami yang bisa dikaitkan dalam Manajemen Asuransi Syariah, Muhaimin
Iqbal, 2005. Dimana peduli dan saling berbagi sangat perlu dalam kesuksesan
setiap organisasi. Rasa peduli membawa kita pada tolong-menolong dan saling
berbagi. Islam menggambarkan seseorang dengan perilaku demikian bagaikan
kesatuan tubuh yang merasakan sakit setiap salah satu anggotanya menderita. Itulah
yang disebut juga dengan Tabaru, dalam akad Asuransi Syariah.
Asuransi Syariah tidak terlepas dari prinsip mendasar yang
berlandaskan Al-Qur’an dan Hadist. Dalam Al Qur’an Surah Al Maidah Ayat 2 ,
Allah berfirman:
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
Agar tumbuh kembang Asuransi syariah bisa lebih baik dan memberikan proteksi yang membawa maslahah bagi kita semua di Indonesia khususnya dan di Dunia pada umummnya. Amin. Man Jadda Wajada
Penulis: Riris Agustya, Alumni Asuransi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pernah Menjadi Anggota Kajian Lisensi UIN Syarif Hidaytullah Jakarta dan Writer and Communication Relationship di salah satu AP Ekois dan WEb Design 2 Tangsel.