Wednesday, January 2, 2013

Mahasiswa dalam Tumbuh Kembang Asuransi Syariah



Disadari maupun tidak kini Asuransi Syariah bukan sesuatu yang asing di telinga masyarakat, Asuransi Syariah sebagai suatu sistem asuransi yang berdasarkan prinsip ekonomi Islam, Tabaru, Saling melindungi.
Dalam menganalisa tumbuh kembang Asuransi Syariah di tengah-tengah masyarakat seperti tingkat pertumbuhan perusahaan Asuransi Syariah yang ada saat ini, banyak digambarkan dalam persentase, sekarang coba lihatlah dari sudut yang dekat yaitu dari sisi mahasiswa. Mahasiswa bisa menjadi tolak ukur terhadap tumbuh kembang ekonomi suatu Negara, apalagi kini banyak mahasiswa yang lulus  dengan latar belakang pendidikan Ekonomi Syariah dan tentunya mengetahui keberadaan Asuransi Syariah meskipun terbatas. Dari sudut itulah dapat dimungkinkan lahirlah bibit baru dalam tumbuh kembang Asuransi Syariah dari berbagai aspek, baik ekonomi, Industri hingga pendidikan. 

Salah satu fokus perhatian Misalnya, ketika seorang mahasiswa jurusan Asuransi Syariah di sebuah Universitas ternama yang memiliki hobi menulis blog kemudian memasukan artikel tentang Underwriting dalam Asuransi Syariah di blognya, maka secara tidak langsung mahasiswa tersebut telah mensosialisasikan Asuransi Syariah kepada jutaan pengguna internet di seluruh dunia. Subhanallah, bukankah hal tersebut bisa dikatakan sebagai proses marketing terhadap Asuransi Syariah.


Belum lagi, 5 tahun terakhir, sudah berapa banyak mahasiswa yang lulus dengan latar belakang pendidikan Asuransi Syariah di berbagai perguruan tinggi ternama baik swasta maupun negeri yang ada di Indonesia, mungkin ratusan atau bahkan ribuan. Apakah yang akan terjadi pada mereka, tentulah bukan sesuatu hal yang buruk dan bukan merupakan sesuatu hal yang dapat ditertawakan. Mereka memiliki peluang yang besar dalam perkembangan karir, khususnya terhadap bidang yang telah mereka tekuni sebelumnya yaitu Asuransi Syariah. Bagaikan nasi yang baru diangkat, sehingga masih hangat dan nikmat untuk dirasakan, begitu pula yang terjadi pada mahasiswa lulusan Asuransi Syariah. banyak hal baru yang dapat menjadi tantangan sekaligus pekerjaan rumah untuk perkembangan Asuransi Syariah. Serta bisa disebut juga peluang, hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh para pakar Asuransi Syariah dalam sebuah wawancara di Universitas Islam Negeri di Jakarta: 

Student Center, UINJKT Online – Praktisi Ekonomi Syariah AM Hasan Ali MA mengatakan mahasiswa Jurusan Asuransi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Jakarta memiliki peluang besar dalam mengembangkan, terjun dan bergelut dalam perasuransian Syariah. Hal ini disampaikannya dalam seminar nasional bertajuk Prospek dan Pengembangan SDM Asuransi Syariah Pasca Krisis Ekonomi Global di Student Center, Rabu (15/4). “Yang terpenting, dalam mengembangkan Asuransi Syariah adalah moral yang berkualitas. Karena kalau hanya masalah ilmu dan skill itu mudah ditransfer, sedangkan masalah akhlak itu harus benar-benar dibina dan punya kesadaran tinggi dalam pengamalannya,” ujarnya melanjutkan.

Dari petikan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa dari sisi ini, mahasiswa lulusan Asuransi Syariah akan memiliki pengaruh yang luar biasa dalam tumbuh kembang Asuransi Syariah, apalagi jurusan-jurusan Asuransi Syariah telah cukup lama hadir sebelumnnya. Belum lagi jika di lihat dari banyaknya tokoh-tokoh dalam dunia Asuransi Syariah seperti Muhammad Syakir Sula, yang pada tahun 2009 dalam acaranya di sebuah stasiun televisi swasta besar telah membahas secara tuntas tentang Asuransi Syariah. Dengan acara tersebut cukup menarik minat masyarakat dan mengetahui bagaimana ‘baik-nya’ Asuransi Syariah.

Hal ini akan semakin didukung melalui kandungan nilai Islami yang bisa dikaitkan  dalam Manajemen Asuransi Syariah, Muhaimin Iqbal, 2005. Dimana peduli dan saling berbagi sangat perlu dalam kesuksesan setiap organisasi. Rasa peduli membawa kita pada tolong-menolong dan saling berbagi. Islam menggambarkan seseorang dengan perilaku demikian bagaikan kesatuan tubuh yang merasakan sakit setiap salah satu anggotanya menderita. Itulah yang disebut juga dengan Tabaru, dalam akad Asuransi Syariah.

Kekurangannya, di sisi lain SDM Asuransi Syariah yang berasal dari lulusan mahasiswa Asuransi Syariah di Indonesia yang telah kita sebutkan di atas, masih minim yang berani mengawali karir di Industri Asuransi Syariah, yang menurut banyak orang identik dengan Agen. Hal ini sedikit terbukti ketika penulis melakukan penelitian di salah satu Perusahaan Asuransi Syariah X yang memiliki 18 Cabang yang tersebar di wilayah Jabodetabek, dari 42 karyawan masih belum ada yang mahasiswa yang berasal dari Lulusan Asuransi Syariah. Tentunya hal ini menjadi tanggung jawab juga bagi Industri Asuransi Syariah dan Lembaga Pendidik. Solusinya bisa dengan melakukan kerja sama berupa program rekruitment terhadap lulusan Asuransi Syariah dan pelatihan serupa, karena banyak kelebihan Asuransi Syariah yang bisa menjadi daya tarik bagi Mahasiswa di mana diikuti sendiri dengan kebaikan yang ada dalam Asuransi Syariah dan Konsistensi dalam perkembangannya, yaitu akad tabaru dan Prinsip baik Asuransi Syariah diantaranya (M. Nur Rianto Al Arif, 2012): Insurable Interest yaitu Hak berdasarkan hukum untuk mempertanggungkan resiko yang berkaitan dengan keuangan, yang diakui sah secara hukum antara tertanggung dengan sesuatu yang dipertanggungkan. Kedua, Utmost Good Faith (Iktikad Baik), Ketiga, Indemity (Kompensasi), dan Contribution. Kelebihan lain yang perlu di tegaskan lagi adalah Pangsa Pasar Asuransi Syariah di Indonesia masih demikian besar, apalagi didukung oleh Masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim.

Asuransi Syariah tidak terlepas dari prinsip mendasar yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadist. Dalam Al Qur’an Surah Al Maidah Ayat 2 , Allah berfirman:
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. 

Agar tumbuh kembang Asuransi syariah bisa lebih baik dan memberikan proteksi yang membawa maslahah bagi kita semua di Indonesia khususnya dan di Dunia pada umummnya. Amin. Man Jadda Wajada


Penulis: Riris Agustya, Alumni Asuransi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pernah Menjadi Anggota Kajian Lisensi UIN Syarif Hidaytullah Jakarta dan Writer and Communication Relationship di salah satu AP Ekois dan WEb Design 2 Tangsel.

44 comments:

nice and it upholds Asuransi Shariah....good step to introduce and practice this....in Malaysia, the takaful industry also grow and the demand for them is very high...
setuju sama point Riris ya "mahasiswa lulusan Asuransi Syariah memiliki pengaruh yang luar biasa dalam tumbuh kembang Asuransi Syariah"

Seiring dengan pesatnya berbagai macam jenis bisnis dan industri syariah, maka kebutuhan asuransi syariah juga kelak diperlukan dan akan meningkat. Sebagai salah satu bentuk ikhtiar untuk berjaga-jaga dari kejadian yang mungkin tak terduga. :)

Nice,,

Great!

Poin penting dari asuransi syariah adalah kegiatannya yg bersifat tabarru, itulah yg membedakan dg yg lainnya.
Kembangkan terus SDMnya agar semakin banyak orang yang bergerak di bidang asuransi syariah maka semakin byk pula yg terbantu. InsyaAllah :)

LANJUT...???
LANJUTKAN ASURANSI SYARIAH...ALLAHU AKBAR!

bismillah..
saatnya asuransi syariah melebarkan sayapnya :)

Konsep Ekonomi Syariah di era yang penuh pergolakan konsep pengembangan ekonomi di tanah Indonesia sebagai bangsa yang masih mencari identitas dalam membangun negara adalah konsep paling menjanjikan mengingat umat Muslim di Indonesia paling mayoritas dari agama-agama yang ada. Ekonomi Syariah dapat menjadi alternatif terbaik dari konsep ekonomi neolib yang di satu sisi dan konsep ekonomi komunis di sisi lain.

Benar apa yang telah ditulis Mba' Riris dalam artikelnya di atas. Dukung terus Ekonomi Syariah.

Semoga Allah senantiasa menolong dan memberkahi amalan-amalan kita. Termasuk amalan orang-orang yang sedang berjuang membagun Ekonomi Syariah di Indonesia.

:)

wah mantap...
asuransi syariah emang hrus ada dan berkembang sebagai jalan tolong-mnolong antar sesama mslim...
Semoga kita selalu dalam bimbingan Allah SWT.. aamiin. :D

wow amazing,,,go asuransi syariah,,

tp inget agen asuransi adalah orang yang memberi petunjuk bukan pandai membujuk,,,

apalagi agen asuransi syariah,,,hehehe

mari berasuransi syariah

Emmmm...
Sori y ris, cuma mo kasih uneg2 dikit...
Ada sebagian kaum muslimin menjelaskan keharaman asuransi dari sisi kedekatannya dengan unsur penipuan, riba dan judi. Argumentasinya; dengan mengasumsikan bahwa resiko yang diperkirakan tidak pernah terjadi maka pihak penanggung (perusahaan asuransi) telah mengambil harta pihak tertanggung dengan cara tidak haq yang dekat dengan unsur penipuan. Sementara jika setelah penyetoran premi dan penandatangan polis kemudian resiko yang diperhitungkan langsung terjadi, maka pihak tertanggung langsung berhak mendapatkan uang klaim yang jumlahnya bisa berlipat-lipat dari uang premi yang disetorkan. Perolehan uang ini menjadi dekat dengan riba dan judi karena mirip Akad Shorf (pertukaran uang) sejenis yang jumlahnya tidak setara atau bermain togel yang menyetorkan sejumlah uang kecil kemudian mendapatkan jumlah uang yang besar dalam waktu singkat.

Uang yang diterima pihak tertanggung tidak bisa disebut keuntungan Syirkah (perseroan), karena pada saat pihak tertanggung menyerahkan premi Akadnya bukan Akad Syirkah dan tidak mengikuti ketentuan-ketentuan Syirkah dalam Islam. Tidak bisa juga disebut uang titipan karena pada saat saat pihak tertanggung menyerahkan premi, Akadnya bukan Akad Wadi’ah dan tidak mengikuti ketentuan-ketentuan Wadi’ah dalam Islam.

Sejumlah ulama kontemporer seperti Abdul Karim Zaidan dan Muhammad Abu Zahroh telah menegaskan keharaman Asuransi. Sejumlah lembaga fatwa besar seperti Majma’ Al-Fiqhi Al-Islamy dan Majlis Al-Qodho’ Al-A’la juga menegaskan keharamannya.

Jadi apakah Asuransi Syariah yang saat ini sudah berkembang pesat di Indonesia memenuhi unsur yang telah ditetapkan dalam hadist shahih dan qur'an? sebab kesimpangsiuran ini masih banyak yang menganggap sama halnya dengan Asuransi Konvensional.
Thank you!

by: Den Bagus Achmad

Bismillah..
Initial answer yang saya ingin sampaikan adalah bahwa Asuransi Syariah jelas berbeda dengan apa yang telah diungkapkan mengenai kemiripan Asuransi Syariah dengan akad Sharf, dimana akad Sharf merupakan pertukaran uang dengan uang yang akan didapat dalam jumlah banyak yang telah diungkapkan demikian.


Sedangkan akad asuransi syariah adalah tabaru yaitu berbagi resiko dengan saling tolog-menolong, dimana jika nasabah membayar premi dan melakukan penandatangan polis kemudian terjadi resiko yang tidak disegaja maka dana klaim yang didapat adalah berasal dari nasabah lainya yang telah dihimpun berdasarkan akad tabaru (Sharng of risk) atau saling menanggung resiko, atau lebih jelas tertuang dalam fatwa DSN MUI NO 21/DSN-MUI/X/2001:

Asuransi Syariah (ta’min, atau tadhamun) adalah usaha saling- melindungi dan tolong –menolong di antara sejumlah orang atau pihka melalui investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.

Selanjutnya dalam asuransi syariah terdapat 2 macam akad yang sesuai dengan ketentuan akad asuransi syariah diantaranya: Asuransi Syariah wakalah bil ujrah misalnya seperti yang terjadi pada asuransi kerugian, dan yang kedua adalah asuransi syariah dengan akad mudharabah musyarakah seperti yang terjadi pada asuransi pendidikan dan lain sebagainya.

Kedua akad tersebut terdapat unsur investasi yang diinvestasikan untuk proyek-proyek yang produktif dan pembangunan.
Memang banyak ulama kontemporer yang berdebat dengan mengaharamkan masalah asuransi syariah namun ada juga yang membolehkannya karena tidak ada nash yang melarangnya serta dikuatkan dengan hadist sahih berikut ini:

Di Riwayatkan oleh Abu Hurairah ra. Nabi Muhammad bersabda: “Barang siapa yang menghilangkan kesulitan duniawinya seorang mukmin maka Allah Swt. akan menghilangkan kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa yang mempermudah kesulitan seseorang maka Allah akan mempermudah urusannya di Dunia dan di Akhirat.”
Dan dalam Hadist Riwayat At- Tirmizi: Berkata Ya Rasulullah, Apakah unta ini aku ikat dulu kemudia aku pasrahkan (tawakal) kepada Allah atau aku biarkan kemudia tawakal? Kata Rasul, “Ikat terlebih dahulu kemudian tawakal”

Perintah yang sama juga tertuang dalam Firman Allah surat Al-Hasyr:18
Wallahu'alam bissawab :)

bagaimana menciptakan peluang itu harus banyak dukungan dari berbagai pihak husunya di kalangan para akademisi dan praktisi. dalam perjalananya dengan berkonsentrasi asuransi syariah tidak banyak yang diharapkan dari pihak akademisi itu sendiri, sehingga output yang akan didapatkan hanya nihil. oleh karna itu harus ada keseimbangan dalam menciptakan peluang itu. dan peluang itu akan terus berkembang selama tidak ada kepentingan dalam era bisnis transaksional sat ini.

semangat..
Go.. asuransi syariah..
\(^.^)/

Salah satu hal yang perlu dimantapkan dalam penyiapan SDM asuransi syariah adalah memastikan level SDM bila terjun di industri nanti, yakni apakah dalam level pemimpin manajemen ataukah pelaksana. Apakah pengelola inti asuransi syariah ataukah hanya pendukung saja. Hal ini dapat dilakukan melalui identifikasi kompetensi di setiap lini pekerjaan agar tidak tumpang tindih dengan jenis kompetensi pekerjaan lain. Bila ternyata dalam kenyataannya lulusan prodi/konsentrasi/peminatan asuransi syariah banyak yang bekerja di luar institusi asuransi syariah, seperti banyak yang jadi guru atau profesi lain, berarti ada kesalahan urus dalam pengelolaan sistem belajar di asuransi syariah. Mudah-mudahan di tempat Dek Riris tidak demikian. Amin..

Subhanallah, Terima kasih untuk komentarnya Pak, :)

Memang benar , sebagian lulusan asuransi ada yang keluar dari Institusi yang seharusnya, seperti misalnya perbankan , tapi alhamdulillah sepanjang pengetahuan saya tidak telalu keluar dari jalur. Dan masukan yang Bapak telah berikan sangat bermanfaat, karena memang dari aspek penciptaan SDM, perlu ditelaah kembali , agar lulusan2 asuransi syariah memang dilahirkan untuk menjadi ahli asuransi syariah yang mumpuni yang dapat diandalkan oleh masyarakat banyak.

erwin permana sidik , Nahrudin, Umoda, Agha, Odel, Ali Nurdiansyah, Pudja, Habibullah Amar , Aziz, :

Terima Kasih untuk dukungannya terhadap perkembangan Asuransi Syariah. Semangat Berasuransi Syariah !! :D

M. Asmy:

Yes, I think so, Malaysia is growth quickly for sharia system there, Include Sharia Insurance. People very realizing that Insurance especially by Sharia System is very protec and also free for Magrib(Gharar, Maisir and Riba). Thats why.

Thanks very much for nice comment before :)

Idan: Memang benar, para stakeholder asuransi, Baik itu Pihak Regulasi, Praktis, dan Akademisi, perlu bersinergi dalam pengembangan Asuransi Syariah. Hal ini tidak lain kembali untuk kepentingan masyarakat. Sehingga SDM Asuransi pun, semakin memiliki minat yang besar untuk berkarir dalam dunia Asuransi Syariah.

Wallahu'alam bissawab :)

This comment has been removed by the author.

Whooaa :) Intellectual stuff, Thanks for the Share,It's really a Indeed one to everyone :)

Once again thanks for your invite :)

Greetings from India!

Veera Suresh: Thanks very much, Its my pleasure, and Honor have got comment from you. Regards

tulisan yang bagus....kalau kita survey, berapa mahasiswa yang sudah memiliki polis asuransi syariah? data ini perlu untuk melihat sejauh mana asuransi syariah telah menjadi mode di kalangan mahasiswa.

tulisan bagus dari saudari riris.. saya kira ini bentuk dedikasi nyata yang riil dari seorang mahasiswa alumni asuransi syariah.. saya berharap saudara terus concern untuk mengembangkan bidang asuransi syariah karena saat ini dunia asuransi syariah masih kekurangan sumber daya insani yang handal di bidang asuransi.. dan khusus riris saya memberi pesan .. " talk less do more for develop islamic insurance "

VIP:Benar, memang dalam menjadikan Mahasiswa sebagai role mode asuransi syariah perlu dilakukan penelitian lebih dalam, khususnya pembukaan polis dikalangan mahasiswa. Namun, sebagaimana yang pernah penulis alami, ketika masih duduk di bangku perkuliahan, Alhamdulillah, setiap mahasiswa memiliki polis asuransi syariah bersama yang dikeluarkan oleh kampus.

Aldo: Terima kasih sdr. Aldo atas apresiasi saudara terhadap asuransi syariah. :)

Go Mahasiswa Asuransi Syariah!!

Memang seharusnya antara industri asuransi dan lembaga pendidikan mengadakan kerja sama untuk menunjang karir lulusan syariah. Sehingga diharpkan kedepan sdm asuransi syariah memang terlahir untuk pengembangan asuransi syariah.
Ma'anajah ya!! Good Luck !! Sukses selalu!!! :D

Pemikiran yang bagus dan menggambarkan kondisi realitas di mahasiswa. Alangkah baiknya jika para mahasiswa/lulusan asuransi syariah dapat mengikuti ujian sertifikasi profesi asuransi baik untk asuransi kerugian/asuransi jiwa/asuransi syariah/asuransi kesehatan untuk memperkuat keilmuan mereka.

tulisannya bagus say, tetep semangat masih banyak yang harus dibenahi dalam praktek asuransi syariah, tapi keep on going, never stop

tulisan yang sangat konstruktif,, menjadi suatu inisiasi positif bagi asuransi syariah untuk terus berkmbang berdampingan dengan kalngan akademisi,, saudari Riris agustya slaku penulis menyajikan sebuah pandangn yang menarik ttg asuransi syariah di tanah air,terus berkarya,, smoga tulisan ini mnjadi cikal bakal perkembgan asuransi syariah untuk lebih baik di masa mendatang, semngat ekonomi syariah, semngat asuransi syariah

This comment has been removed by the author.

Sebelumnya trima kasih untuk riris yg udah nulis tntang prkmbngan asuransi syariah..aku cma mau share sdikit tntang sbgian kwan" almni asuransi syariah yg sdah bkerja d industri asuransi..bnyak dr kwan" yg brcrita bhwa knpa pas trjun langsung d industri asuransi sperti jd orng tidk tau apa"..krna apa yg d pljari slama kuliah dlu itu beda trhdap praktek'y langsung,,krna slama ini yg ak rasain wktu kuliah kta hnya dpat teori sja sxapun ada prktek itu cma sbntar..krna untuk skrng yg ini yg d btuhin oleh industri asuransi itu adalah skill kta bkan teori..prcuma klo kta mngetahui bnyak tntng asuransi tp skill'y g da..oh y kya'y nma jurusan asuransi syariah di UIN smpe saat ini msh bnyak orang yg blom tau..orng" lebih tau STIMRA drpd kmpus kita..mngkin ini tugas dr ade" kta untuk lebih giat mensosialisasikan asuransi syariah lwat jurusan asuransi syariah..

Bapak M Nur Rianto Al Arif: Mudah-mudahan kedepan Sertifikasi AAIJ juga bisa difasilitasi oleh lembaga pendidik :)

Diah Kurniati: Terima kasih banyak Insha Allah Asuransi Syariah kedepannya lebih baik, dengan perkembangan disegala sektor. Man Jadda Wajada!

Muhammad Idris: Insha Allah, memang yang kami harapkan sebenarnya lulusan2 asuransi syariah bisa memacu perkembangan Asuransi Syariah yang lebih baik.

Kak Edvan: Terima kasih kak, :) diharapkan dengan diikutkannya tulisan ini, sebagai Improvement bagi stakeholder dari seluruh sektor untuk masa depan sdm asuransi syariah yang lebih baik! Semangat untuk semua, Man Jadda Wajada!!

This comment has been removed by the author.

Lembaga Keuangan Syariah begitu banyak yang ada di Indonesia, mulai dari Bank Syariah, Asuransi Syariah, Pasar Modal Syariah, Pegadaian Syariah, BMT dll.. Dan semoga lembaga-lembaga keuangan syariah di Indonesia dapat terus berkembang dan semakin baik, baik dari segi ketersediaan SDM, sistem operasional dll.... Dan juga sistem kurikulum kampus yang bisa mempersiapkan SDM-SDM yang SIAP dan KOMPETEN untuk terjun ke dunia pekerjaan dibidangnya. Agar tidak semakin banyak pertukaran SDM... SDM-SDM notabenenya berlatar belakang pendidikan Syariah lari ke lembaga-lemabga konvensional... ataupun sebaliknya.

Insya Allah tulisan ini menjadi tulisan yang bisa membangun untuk perkembangan lembaga keuangan syariah khususnya asuransi syariah kedepannya. Amin

Mudah-mudahan bermanfaat, walallahu 'alam bisshawab...

Semoga Kedepan SDM-SDM yang seharusnya masuk kedalam indrustri keuangan syariah benar-benar tersalurkan dengan baik.

Mawaddah Sundusi: Iya benar kak, Pertukaran SDM kini banyak terjadi, Jika itu lebih baik dirasa tidak masalah tetapi jika hal tersebut tidak menganalisa lebih dalam lagi, agaknya sulit.

Ekois: Benar, terima kasih untuk dukungan dan apresiasinya, semoga SDM-SDM kedepan bisa lebih terarah dengan baik tentunya hal ini perlu sinergi antara pihak pendidik dan Industri Keuangan.

Hallo mba Riris, Perkenalkan saya Nanda, ingin belajar dan berdiskusi tentang penarapan asuransi syariah. jika berkenan adakah nomor kontak atau email yang bisa saya gunakan untuk menghubungi mba riris?

Post a Comment