SDM-Perpajakan

Resume I Perpajakan

Explanation about System Tax in Indonesia.

produk as

Sharia Insurance Product

Explanation about product of Sharia Insurance.

islamicbanking

Finnancial Planning

Keep your In Flow and Out Flow by Finanncial Planning.

20080618130733

LPZ (Zakat Management Institutions)

Find Out The Good Finanncial Institutions to invest ur money! .

Bussiness Comunications

Be good enterprenuer by Bussiness Comunications.

Sunday, March 20, 2011

Kewirausahaan|Strategi Pengusaha Sukses


Monday, 21th December 2010


































KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan rasa syukur kehadirat Allah swt. yang dengan rahmad dan inayat-Nya kita masih diberi nikmat Islam, iman, dan ihsan, sehingga kami dapat menyusun makalah ini.

Shalawat dan salam selalu kita panjatkan kehadirat Nabi kita Muhammad saw. Yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman terang benderang seperti ini. Sesuai judul makalah kami yaitu:  Strategi Pengusaha Sukses

Saya telah memuat penjelas-penjelasan menurut mata kuliah Management Strategis  yang kita peroleh, kemudian kita kaji dan kita analisa.

Demikianlah, makalah yang telah saya telah susun semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Saran dan kritik untuk makalah ini saya selalu harapkan.

Wallahu Waliyyu Al-Taufiq   

                                                                                                            Hormat Kami,



                                                                                                               (Penyusun)





DAFTAR ISI
COVER
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
Strategi Pengusaha Sukses
1
10 Tips Strategi Pengusaha Sukses
3
KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
8
ARTIKEL
9


















STRATEGI PENGUSAHA SUKSES




ebenarnya menentukan strategi dalam melakukan usaha, setiap pengusaha sukses bersifat  fleksibelitas atau dalam artian ditentukan berdasarkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam usaha yang mereka jalani. Hal yang patut direnungkan, jumlah penguasaha yang patut diteladani seperti itu masih terlalu kecil jumlahnya,
Tunjukan komitmen Anda, perubahan pandangan atau pola berpikir karyawan atau profesional menjadi pola pikir entrepreneur. Banyak sekali ketakutan dan kekhawatiran dalam benak seseorang apabila ingin berubah status dari karyawan menjadi pengusaha. Permasalahan yang banyak dihadapi adalah belum siapnya mental sesorang untuk mengurusi kebutuhan diri sendiri secara total serta komitmen yang tinggi. Tanpa adanya komitmen yang maksimal maka dikhawatirkan sesorang akan mengalami frustasi dan kegamangan dalam menjalani proses ‘banting tulangnya’ menjadi seorang pengusaha.
Adanya komitmen yang tinggi diperlukan untuk memberikan spirit dan ’semangat’ supaya seseorang mempunyai kemauan keras dan usaha yang pantang menyerah serta mampu menumbuhkan etos kerja keras yang maksimal.
Jadikan pengalaman kerja, ketrampilan atau hobi sebagai modal wirausaha, sebelum melakukan pilihan jenis bisnis mana yang akan dijalani oleh seseorang maka alangkah bijaksananya untuk menginventarisasi kompetensi dan pengetahuan yang telah dimilikinya sebagai modal berwiraswasta.
Tujuannya supaya seseorang mampu memilih bidang usaha yang mempunyai fondasi cukup kuat dalam dirinya serta selalu senang dan bersemangat mengelola bisnisnya.
Banyak contoh pengusaha yang memulai bisnisnya dari hobi yang disukainya dan ternyata membawa kesuksesan yang luar biasa. Oleh karena itu jangan remehkan hobi yang Anda miliki sekarang seperti memotret, membuat masakan, merawat mobil, mendesain rumah, siapa tahu bisa menjadi peluang bisnis.
Terapkan strategi ‘tampil beda’
 pada bidang usaha Anda, sehinggga bisnis Anda 
bisa mempunyai “niche market” di pasar konsumen 
yang semakin ketat persaingannya.Berani tampil beda, untuk menjalankan bisnis kita supaya lebih sukses maka ada salah satu strategi yang bisa dilakukan yaitu membuat produk bisnis dan jenis usaha yang dikelola dengan ‘usaha tampil beda’ atau mampu melaksanakan differentiating strategy.
Dengan tampil beda berarti produk atau jasa tersebut mempunyai keunggulan atau kelebihan yang tidak ada pada produk atau jasa lain yang sejenis. Kunci ‘tampil beda’ dalam mengelola bisnis baru diharapkan mampu menjadi produk yang menguntungkan.Terapkan strategi ‘tampil beda’ pada bidang usaha Anda, sehinggga bisnis Anda bisa mempunyai “niche market” di pasar konsumen yang semakin ketat persaingannya.
Gunakan modal seaman dan sehemat mungkin, untuk memulai usaha serta wiraswasta secara cerdas dan bijaksana maka gunakanlah modal secukupnya dan sehemat mungkin.
Evaluasi kebijakan modal investasi secara konservatif dan gunakan uang modal secara bijaksana. Dengan melakukan penghematan dan kontrol modal investasi diharapkan apabila Anda mengalami kegagalan awal dalam mengelola bisnis maka jumlah kerugian yang dialami tidak akan begitu besar yang akan membuat Anda jera memulai bisnis baru lainnya.
Teknik lainnya, yaitu gunakanlah uang secara aman dan mempunyai konsep yang penting lainnya yaitu pilihlah sumber uang yang tidak mempunyai beban atau kewajiban pembayaran suku bunga yang ketat. Siapkan modal keuletan dan ketekunan, untuk menjadi sukses sebagai wiraswastawan dibutuhkan beberapa modal yang sangat penting yaitu antara lain modal pengetahuan (knowledge capital), modal investasi (investment capital) serta modal ketekunan atau keuletan.
Perbanyak  relasi dan analisa terus pemasaran, kunci sukses seorang dalam mengelola usahanya salah satunya yaitu dengan adanya dukungan jaringan pemasaran, distribusi serta promosi produk dan jasa yang dikelolanya. Cara untuk dapat menambah relasi dan jaringan pemasaran yang luas yaitu dengan cara lebih proaktif serta lebih agresif untuk menambah jumlah calon konsumen yang dimilikinya. Lakukanlah pemasaran yang proaktif dan agresif karena setiap produk mempunyai peluang pasar yang harus direbut secepatnya kalau tidak maka produk dan jasa orang lain yang akan merebut hati konsumen.
Jangan takut gagal, kegagalan apabila berani mencoba lagi adalah awal langkah menuju kesuksesan. Kata gagal merupakan momok bagi banyak orang untuk melakukan sesuatu usaha baru. Apabila Anda membuat usaha bisnis yang baru maka perasaan rasa ketakutan dan kegagalan selalu menghantui diri Anda. Di sinilah dimulai tantangan untuk untuk tidak takut gagal dalam memulai usaha baru. Oleh karena itu bagi Anda yang ingin mencoba berbisnis, jangan sekali-kali takut pada kegagalan, karena kegagalan adalah bagian proses menuju kesuksesan bisnis Anda.
"Jangan takut gagal,
kegagalan apabila berani mencoba lagi adalah
awal langkah menuju kesuksesan."



Semua orang tentu ingin menjadi seorang yang sukses di dalam bidang apa saja yang sedang digelutinya. Dari sekian banyak orang yang punya keinginan itu, hanya sedikit yang mampu mewujudkannya. Berikut adalah 10 Tips Menjadi Pengusaha Sukses yang sangat penting untuk di ketahui bagi mereka yang ingin sukses di dalam segala usaha mereka yang kami dapatkan dari salah satu situs internet dimana para pengusaha sukses biasa menggunakan beberapa point penting berikut ini[1]:
1.      Awali Dengan Impian dan Imajinasi
Sebelum manusia bisa mendarat di bulan, tak pernah ada yang berfikir bahwa hal itu adalah sebuah kenyataan. Ide mendarat di bulan pada awalnya adalah sebuah mimpi indah yang tak akan pernah terwujud. Namun impian dan imajinasi itu akhirnya berubah menjadi kenyataan ketika seseorang telah membuktikannya dengan pendaratan manusia pertama kali ke bulan. Yang perlu diingat adalah segala sesuatu keberhasilan itu bermula dari impian dan keyakinan dengan didorong oleh kerja keras untuk mewujudkannya. Jika anda mempunyai impian untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses dan punya niat untuk mewujudkannya, maka segeralah bangun dari mimpi anda. Bekerja keraslah untuk segera merubah mimpi anda itu menjadi kenyataan. Hanya seorang pemimpi yang mampu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, jasa ataupun ide yang bisa sukses. Mereka tidak mengenal kata tidak bisa atau tidak mampu.

2. Semangat dan Kegigihan
Antusiasme, semangat dan kegigihan adalah sebuah modal utama di dalam memulai sebuah perjuangan baru untuk mencapai keberhasilan. Bila anda loyo, tidak bersemangat dan dan bermalasan, yakinlah tidak lama lagi anda akan segera mengalami kegagalan total. Carilah motivasi usaha anda itu dengan mempelajari perjuangan pengusaha-pengusaha yang sukses pendahulu anda.
3. Mempunyai Pengetahuan Dasar-dasar Bisnis
Tanpa adanya pengetahuan dasar-dasar bisnis hanya akan membuat usaha anda seperti sebuah kelinci percobaan. Kemungkinan besar hanya akan banyak mengalami kegagalan. Tidak akan ada sukses tanpa sebuah pengetahuan. Yang terbaik adalah belajar sambil bekerja. Bekerja dengan orang lain dulu sebelum anda menjadi pebisnis sangat membantu anda menyerap ilmu dan pengalaman dan siap sukses.
4. Berani Mengambil Resiko
Setiap sesuatu yang kita usahakan tentu akan ada resikonya. Semakin besar hasil yang ingin dicapai, tentu kemungkinan resiko yang akan dialami apabila mengalami kegagalan juga besar. Orang yang berani mengambil resiko adalah calon orang yang sukses. Jangan takut akan kegagalan, tapi jadikanlah kegagalan itu sebagai batu loncatan menuju kesuksesan.

5. Kerja Keras
Hanya dengan bekerja keraslah sebuah usaha akan mengalami kemajuan dan kesuksesan. Bohong apabila ada yang mengatakan dia meraih keberhasilan yang gemilang hanya dengan duduk beberapa saat di tempat kerja seperti yang sering dikatakan pengiklan di internet. Sebenarnya awal mula mereka merintis usahanya itu adalah dengan kerja keras tanpa mengenal putus asa dan banyak berkorban waktu dan tenaga.
6. Mau Belajar Dari Pengalaman Orang Lain
Pepatah mengatakan: “Pengalaman adalah guru yang terbaik.” Seorang calon pengusaha yang sukses mau mengambil pengalaman dari orang lain dan dari dirinya sendiri. Apapun pengalaman seseorang itu baik kesuksesan atau kegagalan harus dijadikan suatu pelajaran yang berharga sebagai panduan dia dalam memulai usaha atau mengembangkan usahanya.

7. Bersedia Menerima kritikan dan Nasehat Dari Orang Lain
Sebagian orang menganggap bahwa kritikan yang ditujukan kepadanya itu adalah sebagai sebuah penghambat bagi kelangsungan usahanya. Akan tetapi bagi orang yang berfikir normal akan menjadikan kritikan atau bahkan nasehat dari orang lain itu sebagai gurunya yang membimbing dia ke arah sukses. Menerima kritikan berarti menyadari bahwa kita mempunyai kekurangan. Dengan mengetahui kekurangan yang ada pada kita maka kita bisa memperbaiki kekurangan itu. Berterimakasihlah kepada orang yang mau menegur dan mengkritik kita.
8. Menjalin Kerjasama Dengan Orang Lain
Betapapun pandainya seseorang itu, apabila dia bekerja sendiri maka perjuangannya itu hanya akan sia-sia belaka. Tidak ada seorang pebisnis pun yang mampu bekerja sendiri. Kerjasama dengan rekan, teman, mitra kerja dan klien sangat penting bagi perkembangan suatu bisnis. Merekalah yang akan memberi masukan, saran dan kritik dan membantu di saat-saat sulit. Seorang pebisnis harus mampu menjalin kerjasama dan bergaul untuk menjalin relasi bisnis dengan seluas-luasnya.
9. Berani Menghadapi Kegagalan
Jangan dikira para pebisnis yang telah mapan dan maju tidak pernah mengalami kegagalan. Bahkan mereka pun suatu waktu pernah mengalaminya. Hanya saja mereka tidak pernah putus asa dan terus berusaha sampai sukses. Orang yang takut gagal adalah orang yang pengecut yang tidak berani melakukan apapun dan kerjanya hanya menghayal saja.
10. Tidak Suka Menunda
Seperti kata pepapatah: “Time is money!” Oleh karena janganlah suka menunda-nunda suatu pekerjaan. Lakukanlah saat ini, sekarang juga selagi ada kesempatan. Menunda suatu pekerjaan berarti adalah suatu kerugian yang akan membuat anda menyesal.























KESIMPULAN

Untuk menjadi pengusaha sukses kita harus mempunyai niat awal yang baik agar usaha  yang  kita lakukan berjalan dengan lancar dan mencapai apa yang kita inginkan, kuncinya harus bersabar  dan bertawakal. Adanya komitmen yang tinggi diperlukan untuk memberikan spirit dan ’semangat’ supaya seseorang mempunyai kemauan keras dan Tanpa adanya komitmen yang maksimal maka dikhawatirkan sesorang akan mengalami frustasi dan kegamangan dalam menjalani proses ‘banting tulangnya’ menjadi seorang pengusaha.
Oleh karena itu, berusahalah dengan segenap kemampuan yang anda miliki, agar apa yang anda harapakan tecapai, serta mintalah dukungan dari orang-orang yang anda cintai.
































DAFTAR PUSTAKA


P3EI, Ekonomi Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.

Mannan, Sertifikat Wakaf Tunai: Sebuah Inovasi Instrument Keuangan Islam, Jakarta:
CIBER dan PKTTI-UI.

Drs. M. Manullang. Pengantar Bisnis Edisi Pertama. Yogyakarta:.Gadjah  Mada University
Press, 2002.

Prof. Dr. J. Winardi, SE. Enterprenuer & Entreprenuership. Jakarta: Prenada
Media Kencana, 2004
































STRATEGI MENJADI PENGUSAHA YANG BERHASIL

Senin, 12 Juli 2010 13:17
Kita tentu biasa melihat penjual pecel lele, soto, bakso atau oncom. Umumnya kita hanya akan mengangkat bahu, berjalan menjauh dan tidak tertarik mengetahui secara pasti sebetulnya berapa besar uang yang dapat mereka dapatkan dalam sebulan.

Berdasarkan survei kecil-kecilan di seputar lapak-lapak di wilayah Slipi Jaya, Jakarta. Boleh percaya atau tidak, ternyata pendapatan bersih seorang penjual gorengan kecil-kecilan dalam sebulan mampu mencapai sekitar Rp 1,5 juta hingga 2 juta.

Bahkan ajaibnya, ketika enterpreneur besar yang bermain di ketika pemerintah ambruk karena krisis, gerobak yang mereka “tarik” ternyata berjalan lancar-lancar saja jalannya. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang melesat. Jika merunut nama enterpreneur yang sebagian besar memulai bisnisnya dari daerah, kemudian baru merambah Jakarta.

Sehingga sebenarnya merekalah yang pantas dijuluki pengusaha sejati sebab mereka pandai memilih bidang bisnis masa depan. Jenis usahanya, mungkin, bukan sesuatu begreatentrepreneuryang luar biasa. Bukti dilapangan membuktikan ternyata barang atau jasa yang dihasilkan diminati pasar dan benar-benar menjadi kebutuhan orang banyak.









[1] Drs. M. Manullang. Pengantar Bisnis Edisi Pertama. Yogyakarta:.Gadjah  Mada University
Press hal  45

LAPORAN KEUANGAN DAN LABA/RUGI BANK SYARIAH


LAPORAN KEUANGAN DAN LABA/RUGI BANK SYARIAH


Bank syari’ah dapat memberikan bagi hasil yang maksimal kepada dana pihak ketiga karena semakin tinggi keuntungan yang diperoleh bank, semakin tinggi pula bagi hasil yang diberikan bank kepada dana pihak ketiga, dan begitu sebaliknya.
Untuk merealisasikan konsep ideal tersebut, bank syari’ah harus dikelola secara optimal berlandaskan prinsip-prinsip amanah, sidiq, fathonah, dan tabligh, termasuk dalam hal kebijakan penetapan marjin keuntungan dan nisbah bagi hasil pembiayaan.

A.  PENETAPAN MARJIN KEUNTUNGAN
Bank syari’ah menerapkan marjin keuntungan terhadap produk-produk pembiayaan yang berbasis natural certainty contracks (NCC), yakni akad bisnis yang memberikan kepastian pembayaran, baik dari segi jumlah (amount) maupun waktu (timing), seperti pembiayaan murabahah, ijarah, ijarah muntahia bi tamlik, dan istishna’.
Secara teknis, yang dimaksud marjin keuntungan adalah persentase tertentu yang ditetapkan pertahun, perhitungan marjin keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360 hari, perhitungan marjin keuntungan secara bulanan, maka setahun ditetapkan 12 bulan.
Pada umumnya, nasaabah pembiyaan melakukan pembayaran secara angsuran. Tagihan yang timbul dari transaksi jual beli dan atau sewa berdasarkan akad murabahah, salam, istishna, dan atau ijarah disebut sebagai piutang. Besarnya piutang tergantung pasa plafond pembiayaan, yakni jumlah pembiayaan (harga beli ditambah harga pokok) yang tercantum di dalam perjanjian pembiyaan.

1.  Referensi Marjin Keuntungan
Yang dimaksud dengan referensi marjin keuntungan adalah marjin keuntungan yang ditetapkan dalam rapat ALCO Bank Syariah, penetapan marjin keuntungan pembiyaan berdasarkan rekomendasi, usul dan saran dari tim ALCO Bank Syariah, dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut : 
a.  Direct Competitor’s Market Rate (DCMR)
Direct Competitor’s Market Rate (DCMR) adalah tingkat marjin keuntungan rata-rata perbankan syariah.
b.  Indirect Competitor’s Market Rate ( ICMR)
Indirect Competitor’s Market Rate {ICMR} adalah tingkat suku bunga rata-rata perbankan konvensional.
Expected Competitive Returns For Investors (ECRI) adalah target bagi hasil competitive yang diharapkan dapat diberikan kepada dana pihak kertiga.
 d.  Acquiring Cost
Acquiring Cost adalah biaya  yang dikeluarkan oleh bank yang langsung terkait dengan upaya untuk memlperoleh dana dari pihak ketiga.
f  Overhead Cost
Overhead Cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang tidak langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana dari pihak ketiga.

2.  Penetapan Harga Jual
Setelah memperoleh referensi marjin keuntungan, bank melakukan penetapan harga jual. Harga jual adalah penjumlahan harga bali atau hargga pokok atau harga perolehan bank dan marjin keuntungan.

3.  Pengakuan Angsuran Harga Jual
Angsuran harga jual terdiri dari angsuran harga beli/harga pokok dan angsuran marjin keuntungan. Pengakuan angsuran dapat dihitung dengan menggunakan empat metode, yaitu :
a.  Metode Marjin Keuntungan Menurun (Sliding)
 Adalah perhitungan marjin keuntungan yang semakin menurun  sesuai dengan menurunnya harga pokok sebagai akibat adanya cisilan/angsuran harga pokok, jumlah angsuran (harga pokok dan marjin keuntungan) yang dibayar nasabah setiap bulan semakin menurun.
b.  Marjin Keuntungan Rata-rata
Adalah marjin keuntungan menurun yang perhitungannya secara tetap dan jumlah angsurran (harga pokok dan marjin keuntungan) dibayar nasabah tetap setiap bulan.
c.  Marjin Keuntungan Flat
Adalah perhitungan marjin keuntungan terhadap nilai harga pokok pembiyaan secara tetap dari satu periode ke periode lainnya, walaupun baki depetnya menurun sebagai aqkibat dari adanya angsuran harga pokok.
d.  Marjin Keuntungan Anuitas
Adalah marjin keuntungan yang diperoleh dari perhitungan secara anuitas, perhitungan anuitas adalah suatu cara pengembalian pembiayaan dengan pembayaran angsuran harga pokok dan marjin keuntungan secara tetap yang akan menghasilkan pola angsuran harga pokok yang semakin membesar dan mmarjin keuntungan yang semakin menurun.

4.  Persyaratan untuk Perhitungan Marjin Keuntungan
Marjin keuntungan = f (plafond) hanya  bisa dihitung apabila komponen-komponen yang dibawah ini tersedia :
a.    Jenis perhitungan marjin keuntungan.
b.    Plafond pembiyaan sesuai jenis.
c.    Jangka waktu pembiyaan.
d.   Tingkat marjin keuntungan pembiyaan.
e.    Pola taguhian atau jatuh tempo tagihan (baik harga pokok maupun marjin keuntungan).

Tanggal jatuh tempo tagihan merupakan tanggal yang tidak termasuk dalam perhitungan hari marjin keuntungan.






5.  Perhitungan marjin Keuntungan
a. marjin Keuntungan Menurun
Contoh
1
Nasabah dengan plafond , PLFN = Rp. 100,000,000.00
2
Jangka waktu pembiyaan 1 tahun
3
tingkat marjin keuntungan setahun. MRJ = 16%






Maka jadwal angsuran pembiayaan adalah sebagai berikut :






*Angsuran harga pokok perbulan, APPB = (PLFN/12) = Rp. 8,333,333.33
*Pencairan 05-03-2000 sejumlah Rp. 100,000,000.00







No
Tanggal
Pokok
Marjin Keuntungan


1
5/4/2000
APPB
((PLFN-((No-1)*APPB))*MRJ)/12


2
5/5/2000
APPB
((PLFN-((No-1)*APPB))*MRJ)/12


3
5/6/2000
APPB
((PLFN-((No-1)*APPB))*MRJ)/12


12
5/4/2001
APPB
((PLFN-((No-1)*APPB))*MRJ)/12

Jadi untuk menghitung angsuran ke 2 maka:







APPB = Pokok = 8,333,333,.33







((PLFN-((No-1)*APPB))*MRJ)/12) = Marjin keuntungan =
((100,000,000-((2-1)*8,333,333.33))*0.16)/12 = Rp. 1,222,222.22






Angsuran (2)



Angsuran Harga Pokok =
RP. 8,333,333.33

Angsuran Marjin Keuntungan =
Rp. 1,222,222.22





RP. 9,555,555.55

Angsuran (5)



APPB = Pokok = 8,333,333.33

((100,000,000-((5-1)*8,333,333.33))*0.16)/12







Angsuran harga pokok =
Rp. 8,333,333.33

Angsuran Marjin Keuntungan =
Rp.    888,888,88





Rp. 9,222,222.22














b.  Marjin Keuntungan Rata-rata
Contoh :
*Nasabah dengan plafond, PLFN = Rp. 100,000,000.00
*Jangka Waktu pembiyaan dalam bulan JWK = 12, atau 1 tahun.
*Tingkat marjin keuntungan setahun, MRJ = 16%.






Maka jadwal angsuran pembiyaan adalah sebagai berikut :






*Pencairan 05-03-2000 sejumlah Rp. 100,000,000.00
*APPB = PLFN/12 (1Tahun - 12 Bulan)
*Marjin keuntungan = ((JWK+1)/(2*JWK))*PLFN*(MRJ/12)







No
Tanggal
Pokok
Marjin Keuntungan


1
5/4/2000
APPB
((JWK+1)/(2*JWK))*PLFN*(MRJ/12)


2
5/5/2000
APPB
((JWK+1)/(2*JWK))*PLFN*(MRJ/12)


3
5/6/2000
APPB
((JWK+1)/(2*JWK))*PLFN*(MRJ/12)


12
5/4/2001
APPB
((JWK+1)/(2*JWK))*PLFN*(MRJ/12)







Maka rumusnya adalah :







Angsuran (i)
=
Harga pokok (i) + Marjin Keuntungan (i),


Untuk I = 1 s/d JWK


Angsuran harga pokok (i) = APPB = 100,000,000.00/12 = Rp. 8,333,333.33


Angsuran marjin
((JWK + 1)/(2*JWK))


Keuntungan =
*PLFN*(MRJ/12)


((12+1)/(2*12))*


100,000,000 * (0.16/12)              = Rp.    720,000.00



TOTAL              =
Rp. 9,053,333.33








c.  Marjin Keuntungan Angsuran Flat
Contoh
*Nasabah dengan plafond, PLFN = Rp. 100,000,000.00
*Jangka waktu pembiayaan dalam bulan JWK = 12, atau 1 tahun
*Tingkat marjin keuntungan setahun, MRJ = 16%
*k = Angsuran ke 1,2,3,…,…dan seterusnya







Maka jadwal Angsuran pembiyaan adalah sebagai berikut :
*Pencairan 05-03-2000 sejumlah Rp. 100,000,000.00
*APPB(k) = Harga Pokok (k) = PLFN/JWK
*APMB(k) = marjin keuntungan (k) = (PLFN/JWK)*(MRJ/12)
Maka Angsuran ke 5 :
Angsuran harga pokok (5)                                       = (100,000,000/12                =    Rp. 8,333,333.33 
Angsuran marjin                                                    = (100,000,000/12)*(0.16/12)   =   Rp.    444,444.44
keuntungan (5)



TOTAL
Rp. 8,777,777.77








d.  Marjin Keuntungan Anuitas

Contoh :






*nasabah dengan plafond, PFLN= Rp. 100,000,000.00
*jangka waktu pembiayaan dalam bulan JWK= 12, atau 1 tahun
*margin keuntungan setahun, MRJ = 16%
*k= Angsuran ke 1, 2, 3,…,…,… dan seterusnya.
Maka Jadwal Angsuran pembiayaan adalah sebagia berikut:
*Pencairan 05-03-2000 sejumlah Rp. 100.000.000,00

No.
Tanggal
Pokok
Margin Keuntungan



1.
05-04-2000
APPB(No)
AMPB(No)



2.
05-05-2000
APPB(2)
AMPB(No)



3.
05-06-2000
APPB(3)
AMPB(3)



12.
05-04-2001
APPB(12)
AMOB(12)









Di mana Angsuran (k) =

APMB (k) = Harga Pokok (k) =     (1 + (MRJ/12))(K-1)         x PLFND x (MRJ/12)
                                                       (1+ (MRJ/12))(JWK)-1

APMB (k) = Margin Keuntungan (k) =     (1 + (MRJ/12))(JWK)    - 1 x Harga Pokok (k)
                                                                     (1+ (MRJ/12))(K-1)
Misalnya kita ingin mengetahui angsuran ke-3:
Angsuran Harga Pokok (3) =

 (1 + (0.01333)(3-1)         x 100.000.000 x 0.0133 = Rp. 7.948.478,09
Harga Pokok + Margin Keuntungan
 
    (1+ 0.01333)(3-1)
Angsuran Margin Keuntungan (3) =

 (1 + (0.01333)(12)         x 7.948.478,09                = Rp. 1.122.447,72
    (1+ 0.01333)(3-1)
                                         Total angsuran ke-3     = Rp. 9.070.925,81






























B.  PENETAPAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN
Bank Syariah menerapkan nisbah bagi hasil terhadap produk produk pembiyaan yang berbasis Natural Ancertainty Contracts (NUC), yakni akad bisnis yang tidak memberikan kepastian pendapatan (return), baik dari segi jumlah (amount) maupun waktu (timing), sepeti mudharabah dan musyarakah.

Penetapan nisbah bagi hasil pembiyaan ditentukan dengan mempertimbangkan sebagai berikut :
1.  Referensi Tingkat (Marjin) Keuntungan
            Adalaah referensi tingkat (marjin) keuntungan yang ditetapkan oleh rapat ALCO
2.  Perkiraan Tingkat Keuntungan Bisnis yang Dibiayai
            Perkiraan tingkat keuntungan bisnis atau proyek yang dibiayai dihitung dengan      mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
            1.  Perkiraan Penjualan :
a.         Volume penjualan setiap transaksi atau volume penjualan setiap bulan
b.         Sales turn over atau frekuensi penjualan setiap bulan
c.         Fluktuasi harga penjualan
d.        Rentang harga penjualan yang dapat dinegoisasikan
e.         Marjin keuntungan setiap transaksi
            2.  Lama Cash to cash cycle :
a.         Lama proses barang
b.         Lama persediaan
c.         Lama piutang
3.  Perkiraan Biaya – Biaya Langsung
            Biaya – biaya langsung adalah biaya yang langsung berkaitan dengan kegiatan penjualan seperti biaya pengangkutan, biaya pengemasan, dan biaya – biaya lain yang lazim   dikategorikan dalam cost of god solt(COGS)
4.  Perkiraan Biaya – Biaya Tidak Langsung
            Biaya – biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak langsung berkaitan dengan kegiatan penjualan, seperti biaya sewa kantor, biaya gaji karyawan, dan biaya lain yang lazim dikategorikan dalam overhead cost (OHC).
5. Delayed Factor
            Delayed factor adalah tambahan waktu yang ditambahkan pada cash to cash cycle untuk mengantisipasi timbulnya keterlambatan pembayaran dari nasabah kepada bank
Terdapat tiga metode dalam menentukan nisbah bagi hasil pembiayaan, yakni :
1.  Penentuan Nisbah Bagi Hasil Keuntungan
Nisbah bagi hasil pembiayaan untuk Bank ditentukan berdasarkan pada perkiraan keuntungan yang diperoleh nasabah dibagi dengan referensi tingkat keuntungan yang telah ditetapkan dalam rapat ALCO. Perkiraan tingkat keuntungan bisnis atau proyek yang dibiayai dihitung dengan mempertimbangkan :
§  Perkiraan penjualan
§  Lama cash to cash cycle
§  Perkiraan biaya – biaya langsung (COGS)
§  Perkiraan biaya – biaya tidak langsung (OHC)
§  Delayed factor
2.  Penentuan Nisbah Bagi hasil Pendapatan
            Nisbah bagi hasil pembiayaan untuk bank ditentukan berdasarkan pada perkiraan pendapatan yang diperoleh nasabah dibagi dengan referensi tingkat keuntungan yang telah ditetapkan dalam rapat ALCO. Perkiraan tingkat pendapatan bisnis/proyek yang dibiayai dihitung dengan mempertimbangkan :
  • Perkiraan penjualan
  • Lama cash to cash cycle
  • Perkiraan biaya – biaya langsung
  • Delayed factor
3.  Penentuan Nisbah Bagi Hasil Penjualan
            Nisbah bagi hasil pembiayaan untuk bank ditentukan berdasarkan pada perkiraan penerimaan penjualan yang diperoleh nasabah dibagi dengan pokok pembiayaan dan referensi tingkat keuntungan yang teloah ditetapkan dalam rapat ALCO. Perkiraan penerimaan penjualan dihitung dengan mempertimbangkan :
  • Perkiraan penjualan
  • Lama cash to cash ciycle
  • Delayed factor
Penentuan Angsuran Pokok
Penentuan angsuran pokok dapat dilakuakn dengan cara sebagai berikut :
1.  Pembiayaan Berjangka Waktu Di bawah satu tahun
`           Pembiayaan pokok pembiayaan dengan jangka waktu kurang dari satu tahun dapat dilakukan pada saat jatuh tempo.
2.  Pembiayaan Berjangka Waktu Di atas Satu Tahun
            Pembayaran  pokok pembiayaan dengan jangka waktu lebih dari satu tahun wajib diangsur secara proporsional selam jangka waktu pembiayaan.
            Yang dimaksud dengan proporsional adalah pembayaran angsuran sesuai dengan arus kas (net cash inflow) dari usaha nasabah. 































DAFTAR PUSTAKA

Karim, Adiwarman. BANK ISLAM Analisis Fiqih dan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta  : 2007